Selasa, 09 Oktober 2018

contoh laporan hasil observasi-penyembelihan hewan qurban


LAPORAN HASIL OBSERVASI
PELAKSANAAN HARI RAYA IDUL ADHA
MAN KOTA BATU
 







OLEH :
Intan Permatasari (X-MIPA3)
Safia Faranajani (X-Agama)
Indra Kusumawati (X-Agama)
Dwi Restiaty (X-Agama)

BAB 1
PENDAHULUAN
          Alhamdulillahirobbil alamin bahwa pada hari Jum’at tanggal 1 September 2017 atau 10 dzulhijjah 1438 H di desa kami Desa Pendem telah melaksanakan ibadah shalat idul adha dan dilanjutkan dengan penyembelihan hewan qurban.
            Pelaksanaan idul adha didasari oleh hari raya umat islam. Pelaksanaan idul adha identik dengan adanya pelaksanaan qurban. Pelaksanaan qurban ditetapkan oleh agama sebagai upaya menghidupkan sejarah dari perjalanan Nabi Ibrahim, ketika menyembelih anaknya Ismail atas perintah Allah melalui mimpinya. Dalam pengertian ini, mimpi Nabi Ibrahim untuk menyembelih anaknya yaitu Ismail. Hal tersebut merupakan sebuah ujian dari Allah , sekaligus perjuangan maha berat seorang nabi yang diperintah oleh Tuhannya malaikat Jibril untuk mengorbankan anaknya. Peristiwa itu harus dimaknai sebagai pesan simbolik agama, yang menunjukan ketakwaan, keikhlasan, dan kepasrahan seorang Nabi Ibrahim pada perintah Allh SWT.
Sedangkan Idul Adha di Desa kami, Shalat Idul Adha di laksanakan di Masjid Mafatihul Muhtadin Desa Pendem yang diikuti oleh berbagai kalangan yang berjumlah kurang lebih 300 jama’ah.  Yaitu 234 jama’ah laki-laki dan 261 jama’ah perempuan. Yang menjadi khotib sekaligus imam dalam shalat idul adha adalah Abah H. Ahmad Madasir sedangkan yang bertugas menjadi muadzin Pak Ashabul Kahfi.
            Setelah melaksanakan shalat idul Adha dilanjutkan dengan penyembelihan hewan qurban di area belakang masjid. Dengan jumlah 1 ekor sapi dan 12 ekor kambing. Hewan-hewan qurban tersebut berasal dari masyarakat Pendem dan sekitarnya yang menyembelihkan hewan qurbannya di Masjid Mafatihul Muhtadin.
           


BAB II
ISI
A.   Pelaksanaan Shalat Idul Adha
Pelaksanaan shalat idul adha dilakukan pada tanggal 10 dzulhijjah di pagi hari. Shalat Idul Adha hukumnya sunnah muakad. Shalat idul adha dilaksanakan 2 rakaat. adapun pelaksanaan shalat idul adha sebagai berikut:
1.      Memulai dengan takbiratul ihrom, sebagaimana shalat-shalat lainnya.
2.      Kemudian bertakbir (takbir zawa-id/tambahan) sebanyak tujuh kali takbir selain takbiratul ihrom sebelum memulai membaca Al Fatihah.
3.      Di antara takbir-takbir (takbir zawa-id) yang ada tadi tidak ada bacaan dzikir tertentu. Namun ada sebuah riwayat dari Ibnu Mas’ud, ia mengatakan, “Di antara tiap takbir, hendaklah menyanjung dan memuji Allah.” Syaikhul Islam mengatakan bahwa sebagian salaf di antara tiap takbir membaca bacaan berikut:
سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ وَاَللَّهُ أَكْبَرُ . اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي
Artinya :
Maha suci Allah, segala pujian bagi-Nya, tidak ada sesembahan yang benar untuk disembah selain Allah. Ya Allah, ampunilah aku dan rahmatilah aku.
4.         Kemudian membaca Al Fatihah, dilanjutkan dengan membaca surat lainnya. Surat yang dibaca oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah surat Qaaf pada raka’at pertama dan surat Al Qomar pada raka’at kedua. Boleh juga membaca surat Al A’laa pada raka’at pertama dan surat Al Ghosiyah pada raka’at kedua. Dan jika hari ‘ied jatuh pada hari Jum’at, dianjurkan pula membaca surat Al A’laa pada raka’at pertama dan surat Al Ghosiyah pada raka’at kedua, pada shalat ‘ied maupun shalat Jum’at
5.         Setelah membaca surat, kemudian melakukan gerakan shalat seperti biasa (ruku, i’tidal, sujud, dst).
6.         Bertakbir ketika bangkit untuk mengerjakan raka’at kedua.
7.         Kemudian bertakbir (takbir zawa-id/tambahan) sebanyak lima kali takbir -selain takbir bangkit dari sujud- sebelum memulai membaca Al Fatihah.
8.         Kemudian membaca surat Al Fatihah dan surat lainnya sebagaimana yang telah disebutkan di atas.
9.         Mengerjakan gerakan lainnya hingga salam.
Sedangkan pelaksanaan ibadah Salah Idul Adha di desa kami dilaksanakan pada tanggal 1September 2017 atau 10 Dzulhijjah 1438 H di Masjid Mafatihul Muhtadin. Dalam pelaksanaan shlat Idul Adha  diikuti oleh semua kalangan masyarakat pendem yang diikuti oleh 234 jama’ah laki-laki dan 261 jama’ah perempuan. Sembari menunggu jama’ah berdatangan menuju masjid, seluruh jama'ah yang telah hadir di masjid membaca takbir, setelah itu shalat idul adha dilaksanakan 2 rakaat, kemudian dilanjutkan dengan kutbah idul adha.
Kutbah idul adha tersebut berisi....................................................................................
setelah kutbah dan beerdoa, jama’ah bersalam-salaman dan kemudian pulang ke rumah masing-masing lalu dilanjutkan dengan kegiatan penyembelihan hewan qurban di masjid.
B.     Pelaksanaan Penyembelihan Hewan Qurban
Pelaksanaan penyembelihan hewan qurban waktunya ditetapkan sejak selesai shalat idul adha (10 Dzulhijjah) sampai terbenamnya matahari tanggal 13 dzulhijjah. Tempat penyembelihan lebih baik dekat dengan tempat pelaksanaan shalat idul adha.
Ibadah qurban bertujuan untuk mendekatkan diri pada Allah SWT dan memperoleh keridhoan-Nya, selain itu juga sebagai ibadah sosial untuk menyantuni orang-orang yang lemah.
Menyembelih dalam syariat Islam adalah langkah melenyapkan ruh binatang dengan cara memotong leher kerongkongan dan tenggorokan serta dua urat nadi dengan alat yang tajam, kecuali gigi dan tulang atau cara lain yang dibenarkan oleh syariat Islam. Binatang yang tidak disembelih hukumnya haram karena status binatang itu sama dengan bangkai.  Ketentuan hewan yang dikurbankan yaitu berumur cukup, tidak cacat, tidak pincang, tidak kurus, tidak sakit.
Rukun menyembelih diantaranya penyembelih beragama Islam, binatang yang disembelih binatang yang halal baik halal zatnya maupun halal cara memperolehnya bukan hasil mencuri atau menipu, alat penyembelih harus tajam agar dapat mempercepat proses kematian binatang itu dan tidak terlalu menderita sewaktu disembelih, tujuan penyembelihan untuk tujuan yang diridlai Allah SWT bukan untuk tujuan tumbal atau untuk sajian nenek moyang berhala atau upacara kemusrikan lainnya.
1.      Menggunakan pisau yang tajam
2.      Baiknya tidak mengasah pisau yang akan digunakan untuk menyembelih dihadapan hewan yg akan disembelih.
3.      Menghadapkan hewan ke kiblat.
4.      Membaringkan hewan qurban diatas lambung sisi kiri.
5.      Menginjakan kaki pada bagian leher hewan.
6.      Membaca Basmalah hendak akan menyembelih.
7.      Membaca takbir
8.      Menyebutkan nama orang yang akan menjadi tujuan hewan qurban tersebut.
9.      Menyembelih dengan cepat supaya meringankan apa yang sedang dialami hewan.
10.  Memastikan pada bagian kerongkongan, tenggorokan, atau dua urat leher itu telah terpotong dengan pasti.
11.  Dilarang mematahkan leher sebelum hewan tersebut benar-benar mati.
Setelah hewan qurban disembelih dan diboleng, daging qurban sebaiknya dibagikan kepada fakir miskin masih daging mentah, dengan ketentuan sebagai berikut, 1/3 untuk yang berqurban, 1/3 untuk fakir miskin, 1/3 untuk hadiah kepada masyarakat sekitar.
Sedangkan pelaksanaan penyembelihan hewan qurban di desa kami dilaksanakan setelah sholat idul adha. Hewan qurban yang dikurbankan di Masjid Mafatihul Muhtadin 1 ekor sapi, 12 ekor kambing. Hewan qurban tersebut diperroleh dari orang yang ingin berqurban dan disalurkan melalui takmir masjid.
Yang bertugas menyembelih hewan qurban adalah bapak Ahmad Fajari, beliau bertugas menyembelih hewan qurban karena, beliau dipercaya masyarakat, memiliki ilmunya dan rajin beribadah.
Sebelum dilakukan penyembelihan, maka dilakukan persiapan seperti menggali lubang untuk tempat menampung darah, pisau yang tajam, kayu untuk bantalan hewan, daun pisang untuk menutupi leher binatang saat disembelih,  terpal, tali, dll.
Saat melakukan penyembelihan, penyembelih menggunakan pisau yang tajam, binatang diikat atau dipegangi oleh beberapa orang karena binatang terus memberontak, binatang dihadapkan kiblat, leher diletakkan diatas lubang. Kemudian binatang disembelih oleh penyembelih yang sebelumnya membaca basmalah dan membaca takbir saat penyembelihan berlangsung. Setelah itu binatang qurbang dikuliti dan mengeluarkan isi jeroannya. Kemudian jeroan dicuci di sungai dan binatang diboleng. Setelah diboleng daging hewan dibagi 2kg sama rata yang akan dibagikan kepada fakir miskin dan warga sekitar masjid.
Menurut kami, penyembelihan hewan qurban di desa kami sudah sesuai dengan ayat-ayat Al-Qur’an. Karena melihat dari hewan qurban yang dikurbankan tata cara penyembelihannya sesuai dengan QS Al- Hajj ayat 34 yang menjelaskan tentang jenis binatang yang digunakan yaitu binatang teernak dan tata cara penyembelihan dengan menyebut asma Allah.







BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas, maka pelaksanaan idul adha dan penyembelihan hewan qurban di desa kami yaitu Desa Pendem yang bertempat di Masjid Mafatihul Muhtadin dilaksanakan dengan kaidah yang benar. Dari pelaksanaan shalat idul adha dan penyembelihan hewan qurban dapat dilihat bahwa pelaksanaanya sesuai dengan kaidah, materi dari buku, dan ilmu yang kami dapat. 
Idul Adha pada dasarnya merupakan peristiwa yang mengandung sikap ketakwaan, keikhlasan, dan kepasrahan Nabi Ibrahim yang taat pada perintah Allah untuk berkurban. Ibadah qurban merupakan ibadah yang bertujuan untuk mendekatkan diri pada Allah SWT. Selain itu juga ibadah qurban disebut sebagai ibadah sosial. Dimana kita diajarkan untuk berbagi.
B.     Saran
1.      agar pelaksanaan shalat idul adha dan penyembelihan hewan qurban di desa kami kualitasnya  meningkat, maka diharapkan  jauh-jauh sebelumnya telah direncanakan dengan baik melibatkan banyak unsur anggota masyarakat muslim.
2.      Sebaiknya para remaja memperdalam ilmu tentang qurban, karena kelak nanti mereka akan menggantikan peran orang tua di masyarakat saat pelaksanaan qurban.
3.      Sebaiknya para remaja turut serta dalam pelaksanaan qurban, agar nanti mereka dapat mengetahui tata cara dalam pelaksanaan qurban dan mengetahui akidah yang sesuai dalam berqurban, supaya mereka dapat menerapkannya di masa depan.





Share:

0 komentar:

Posting Komentar